Apakah Yang dimaksud dengan Sa'i dalam haji dan umroh
Ya, ritual Sa'i adalah bagian dari ibadah umrah dan haji yang diwajibkan untuk dilakukan oleh semua jamaah yang sedang menjalankan kedua jenis ibadah tersebut. Ritual Sa'i termasuk dalam rangkaian aktivitas umrah dan haji, dan merupakan salah satu tahap penting yang harus dilalui oleh para jamaah.
Dalam konteks umrah, Sa'i dilakukan setelah melaksanakan tawaf di sekitar Ka'bah. Para jamaah kemudian melakukan perjalanan tujuh putaran antara bukit Shafa dan Marwah sebagai bagian dari Sa'i. Ini mengikuti jejak Hajar yang mencari air untuk Ismail di padang pasir.
Pada saat haji, Sa'i juga menjadi salah satu rukun umrah yang dilakukan setelah wukuf di Arafah. Para jamaah menyelesaikan Sa'i setelah melempar jumrah, berqurban, dan mencukur atau memendekkan rambut.
Jadi, baik untuk umrah maupun haji, Sa'i adalah bagian integral dari proses ibadah dan merupakan tindakan yang diwajibkan oleh syariat Islam untuk dilakukan oleh para jamaah.
Berikut adalah tata cara pelaksanaan Sa'i dalam konteks umrah dan haji:
Tata Cara Sa'i dalam Umrah:
Setelah Tawaf:
Lakukan Tawaf di sekitar Ka'bah sebanyak tujuh putaran.
Baca doa-doa dan dzikir yang sesuai selama Tawaf.
Menuju Bukit Shafa:
Setelah menyelesaikan Tawaf, menuju bukit Shafa.
Bermula dari Bukit Shafa:
Dimulai dari bukit Shafa, lakukan tujuh kali perjalanan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah.
Dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah.
Doa dan Dzikir:
Baca doa-doa dan dzikir yang sesuai selama perjalanan antara dua bukit.
Selesai di Marwah:
Setelah mencapai Marwah, satu putaran selesai.
Ini menandai akhir dari ritual Sa'i.
Dapatkan Promo Biaya Umroh Plus 2024
Tata Cara Sa'i dalam Haji:
Setelah Wukuf di Arafah:
Setelah wukuf di Arafah, para jamaah pergi ke Muzdalifah dan kemudian ke Mina.
Mina adalah tempat yang umumnya digunakan untuk melempar jumrah.
Melempar Jumrah:
Melempar jumrah (batu simbolisasi setan) di tiga tiang jumrah pada hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
Berqurban dan Mencukur/Memendekkan Rambut:
Setelah melempar jumrah, jamaah melaksanakan ibadah berqurban (jika termasuk dalam niat haji) dan mencukur atau memendekkan rambut.
Sa'i Setelah Wukuf:
Setelah melempar jumrah dan melakukan ritual-ritual lainnya, jamaah melaksanakan Sa'i di antara bukit Shafa dan Marwah.
Doa dan Dzikir:
Seperti dalam umrah, baca doa-doa dan dzikir yang sesuai selama perjalanan antara dua bukit.
Berakhir di Marwah:
Setelah menyelesaikan tujuh putaran antara Shafa dan Marwah, ritual Sa'i dianggap selesai.
Para jamaah dapat berniat thawaf untuk umrah yang kedua setelah menyelesaikan Sa'i, jika mereka melakukan umrah Qiran atau Ifrad.
Pengaturan Rambut:
Setelah Sa'i, para jamaah laki-laki memiliki opsi untuk mencukur seluruh rambut atau memendekkannya.
Bagi perempuan, mereka cukup memotong sebagian kecil rambut mereka.
Pergi ke Makkah:
Setelah menyelesaikan Sa'i dan mengatur rambut, para jamaah kembali ke Masjidil Haram di Makkah.
Selama perjalanan Sa'i, berdoa dengan penuh kekhusyukan dan kesadaran akan makna spiritualnya.
Ritual Sa'i merupakan pengingat akan ketekunan dan kesabaran Hajar dalam mencari air untuk anaknya, Ismail.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk dan aturan yang ditetapkan oleh otoritas dan petugas haji/umrah di tempat.
Thawaf Ifadah:
Setelah kembali ke Masjidil Haram di Makkah, para jamaah melanjutkan ibadah dengan Thawaf Ifadah.
Thawaf Ifadah adalah Tawaf ketujuh di sekitar Ka'bah yang menjadi bagian penting dalam rangkaian ibadah haji.
Sa'i untuk Haji Tamattu' dan Qiran:
Bagi mereka yang melaksanakan haji Tamattu' (umrah diikuti dengan haji) atau Qiran (umrah dan haji dalam satu niat), mereka juga akan melaksanakan Sa'i setelah Thawaf Ifadah.
Thawaf Ifadah dan Sa'i ini menjadi penanda awal pelaksanaan ritual haji.
Melempar Jumrah Kembali:
Setelah Thawaf Ifadah dan Sa'i, para jamaah kembali ke Mina untuk melaksanakan melempar jumrah pada hari-hari yang ditentukan.
Pelemparan Jumrah di Hari Tertentu:
Melaksanakan pelemparan jumrah di tiga tiang pada hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) adalah bagian integral dari ibadah haji.
Tawaf Wada' (Tawaf Perpisahan):
Sebelum meninggalkan Makkah, para jamaah melaksanakan Tawaf Wada', yakni Tawaf perpisahan.
Ini adalah Tawaf terakhir sebelum meninggalkan Masjidil Haram.
Doa dan Penutup:
Sebelum meninggalkan Makkah, para jamaah mengakhiri perjalanan ibadah mereka dengan berdoa dan memohon ampunan kepada Allah.
Ini adalah momen terakhir untuk merenungkan perjalanan spiritual mereka dan memohon keselamatan di masa depan.
Kembali ke Tempat Asal:
Setelah menyelesaikan semua ritual ibadah haji, para jamaah dapat kembali ke tempat asal mereka atau melanjutkan perjalanan mereka.
Pergi dari Makkah menandai akhir dari ibadah haji, namun nilai-nilai dan pelajaran spiritual yang diperoleh diharapkan tetap membimbing hidup jamaah di masa mendatang.
Mempraktikkan Nilai-Nilai Haji:
Setelah kembali, penting bagi para jamaah untuk menerapkan nilai-nilai yang mereka pelajari selama ibadah haji dalam kehidupan sehari-hari.
Kesabaran, ketekunan, dan kepatuhan kepada perintah Allah adalah aspek-aspek penting yang harus dihayati dan diaktualisasikan.
Berbagi Pengalaman:
Berbagi pengalaman ibadah haji dengan keluarga, teman, dan komunitas dapat menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan dan memberikan inspirasi kepada orang lain.
Menjaga Ketaqwaan:
Salah satu tujuan utama dari ibadah haji adalah memperkuat ketaqwaan dan hubungan seseorang dengan Allah.
Para jamaah diharapkan menjaga ketaqwaan ini dalam kehidupan sehari-hari dan terus meningkatkan kualitas kehidupan rohaniah mereka.
Menyisihkan Waktu untuk Dzikir dan Doa:
Melanjutkan kebiasaan dzikir, doa, dan pembacaan Al-Quran setelah kembali dari haji merupakan langkah penting untuk memelihara kebersihan spiritual.
Menjalin Kebersamaan:
Menjalin hubungan baik dengan sesama dan berusaha menciptakan kedamaian dalam masyarakat adalah bagian integral dari nilai-nilai Islam yang dapat dipelajari dari ibadah haji.